Selasa, 02 November 2010

AEK KANOPAN KARENA BUKAN BIASA

Ini bukan cerita biasa tentang mengapa Aek Kanopan dijadikan sebagai ibukota Kabupaten Labuhan Batu Utara.


*Oleh: Arfin Muhammad

KARENA menjanjikan, maka tidak heran jika pembangunan di daerah berjuluk “kota dagang” ini cukup pesat dalam beberapa tahun belakangan. Investor bak menemukan harta karun, lalu ramai-ramai menanamkan modalnya dalam bentuk usaha di kota ini. Banyak juga investor yang berbisns di sektor perkebunan sawit di wilayah sekitarnya.

Di tengah kota Aek Kanopan, kegiatan bisnis terlihat marak. Hambir saban malam pusat kota diramaikan pendatang dari beberapa kecamatan. Pendatang umumnya belanja untuk keperlu¬an sehari-hari atau sekadar relaksasi. Saban malam, di sepanjang jalan berjejer warung-warung yang menyajikan multi kuliner. Nah, saat matahari mulai terbit, aktivitas ekonomi akan terasa lebih hebat. Begitu seterusnya. Tegasnya, Kota Aek Kanopan seakan tidak pernah beristirahat. Ini yang kemudian disebut Central Business District (CBD) Aek Kanopan. “Sudah tidak terhitung berapa perputaran uang dalam satu hari,” kata seorang warga, Indra.

Tidak jauh dari pusat kota, terdapat Pasar Aek Kanopan yang menjadi indikator lain tingginya aktivitas ekonomi di Aek Kanopan. SA Hasibuan, Kacab Dinas Pasar dan Kebersihan Kualuh Hulu, mengatakan, terdapat 500 pedagang yang terlibat dalam aktivitas ekonomi di pasar seluas 1 hektare itu. Pedagang tidak hanya datang dari Labuhan Batu Utara, tapi juga dari Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhan Batu Induk.

Enaknya, pedagang di pasar ini dibebaskan dari beberapa retribu¬si, seperti sewa ruko dan cukai. “Ini pastinya mengun¬tung¬kan pedagang. Biasanya terdapatkutipan di sana-sini. Tapi seka¬rang semua sudah dipang¬kas,” tandas SA Hasibuan. Dia berharap dengan semakin gen¬car¬nya pemerintah memberikan kemudahan, jumlah pedagang akan meningkat 5 persen dalam tahun ini. Pasar ini memberi kontribusi bagi kas daerah sebesar Rp300 juta per tahun.

Menyusul pembentukan Kabupaten Labuhan Batu Utara, pasar ini rencananya akan direlokasi ke 1 km arah Selatan pasar. “Kita akan lakukan peremajaan. Semua pedagang akan kita konsentrasikan di satu tempat,” kata SA Hasibuan.

Untuk sektor perkebunan, data tahun 2005 menyebutkan, seluas 3.862 hektare dari 4.678 hektare luas Aek Kanopan secara keseluruhan, dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan sawit, dan hanya 130 hektare daerah permukiman. Sementara lahan sawah seluas 555 hektare. Kini, hampir di setiap belakang rumah penduduk terdapat lahan sawit.

“Itu milik masyarakat, dan lain lagi yang milik perusahaan,” kata tokoh masyarakat setempat, Ahmad Dewi Syukur, kepterdapatPinbisMedia.

Menurut mantan Lurah Aek Kanopan, Yan Sima, potensi yang mendukung arus ekonomi masyarakat adalah perkebunan, baik perkebunan swasta maupun perkebunan rakyat.
“Tapi sebenarnya pertumbuhan yang paling bagus terjadi pterdapattahun 80-an,” ujarnya.

Tapi tidak hanya perkebu¬nan dan perdagangan. Banyak potensi yang menjadi ukuran dan alasan mengapa daerah yang berjarak 220 km dari kota Medan atau 341 km dari Propinsi Riau dan 780 km dari Propinsi Sumatera Barat ini, dijadikan ibukota Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Kota Aek Kanopan berterdapatpterdapatjalur lintas timur Sumatera – Jawa, sehingga jika ditinjau dari keterhubungan dengan kota lain, daerah ini memiliki aksesibilitas yang sangat tinggi. Ini juga menjadi alasan mengapa pembangunan di Aek Kanopan begitu pesat. Tapi, “percepatan pembangunan di Aek Kanopan sebenarnya mulai terlihat sejak 90-an,” tandas Yan Sima.

Tingginya laju pembangunan di daerah ini belakangan turut mendongkrak harga tanah dan bangunan, bayangkan, harga tanah per meter bisa dua kali lebih mahal disbanding harga tanah di kota Medan, apalagi kota lain di Sumatera Utara. Di kota Aek Kanopan, bangunan yang terbuat dari papan ukuran 4 ½ x 25 meter bisa berharga Rp500 juta.

“Ini semua karena nilai sekun¬der dan primer yang terdapatdi Aek Kanopan,” ujar Ahmad Dewi Syukur. Tidak hanya di Aek Kanopan yang dikenal sebagai ibukota Kabupaten Labuhan Batu Utara. Di daerah Leidong Barat yang masuk Kabupaten Asahan dan merupa¬kan daerah perbatasan dua kabupaten terse¬but, harga tanah dan bangunan juga ikut terkerek. Bayangkan, dalam setahun terjadi pembeng¬kakan harga hingga nilai yang tak terduga. Itu terjadi pterdapattahun 1996, dimana sepetak tanah ukuran 5 x 40 meter di daerah perbatasan dijual Rp3,5 juta. Beberapa bulan berikutnya dijual kembali senilai Rp70 juta. Terakhir, harga tanah tersebut per Oktober 2008 berbandrol Rp400 juta.

Secara administrasi, sesuai Rancangan Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Aek Kanopan tahun 1999-2009, awalnya kota Aek Kanopan hanya terdiri dari wilayah kelurahan Aek Kanopan dan Aek Kanopan Timur, yang berterdapatdi bawah 1 kecamatan yaitu Kualuh Hulu. Kemudian dikembangkan menjadi 2 kecamatan, yakni Kecamatan Kualuh Hulu dan Kecamatan Kualuh Hilir. Kecamatan Kuala Hulu terdiri dari Aek Kanopan, Aek Kanopan Timur, Perkebunan Kanopan Ulu, Perkebunan Mambang Muda dan Desa Parpaudangan. Sedangkan Kecamatan Kualuh Selatan terdiri dari Gunting Saga dan Damuli Pekan.

Kini, setelah DPR RI mengetuk palu pengesahan pemekaran Kabupaten Labuhan Batu menjadi tiga bagian pterdapat24 Juni 2008, Aek Kanopan, menjadi kota istimewa dibanding ibukota tujuh kecamatan lainnya, Kualuh Leidong, Kualuh Hilir, Aek Kuo, Marbau, Na IX-X, Aek Natas dan Kualuh Selatan. Labuhan Batu dibelah menjadi tiga, yakni Labuhan Batu Induk dengan ibukota Rantauprapat, Labuhan Batu Selatan dengan ibukota Kotapinang dan Labuhan Batu Utara beribukota Aek Kanopan.

Untuk lahan perkantoran pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Utara di Aek Kanopan juga telah disediakan. PTPN III telah melepas lahan perkebunan seluas 328 hektare. “Jadi untuk lahan perkantoran tidak terdapatmasalah,” kata Yan Sima.

Kesimpulannya, segala potensi yang terdapatdi Aek Kanopan dan 8 kecamatan lainnya sangat layak menjadi¬kan daerah tersebut seba¬gai ibukota Kabupaten Labuhan Batu Utara sehingga tujuan utama pemekaran yakni untuk mencapai tingkat kesejahte¬raan masyarakat dapat tercapai.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Disini